Koran kaliber Nasional pun mneyempatkan untuk memuat berita tentang carut marutnya pengelolaan SAMPAH di Tangerang Selatan, ini jelas bukan masalah yang sepele bagi Walikota terpilih.
http://cetak.kompas.com/read/2010/10/05/03503466/Sampah.Menumpuk.di.Tangerang.Selatan
Sampah Menumpuk di Tangerang Selatan
Selasa, 5 Oktober 2010 | 03:50 WIB
Tangerang Selatan, Kompas - Sampah masih tetap menjadi persoalan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Sejak pemutusan kerja sama yang ditandai dengan penarikan 40 truk armada pengangkut sampah oleh induknya, Kabupaten Tangerang, Januari 2010, hingga Senin (4/10), warga dan pemerintah wilayah pemekaran tersebut kewalahan menangani sampah.
Akibatnya, tumpukan sampah terjadi di sebagian besar pasar tradisional dan sejumlah lahan pembuangan sementara (LPS). Sampah juga tampak dibiarkan berserakan di badan jalan di sejumlah jalan protokol dan jalan lingkungan.
Sejauh pengamatan, sejak sepekan lalu hingga Senin (4/10), sampah masih menumpuk di Pasar Cimanggis, Pamulang. Sampah juga dibiarkan menumpuk di sejumlah titik di pasar tersebut mulai dari arah Pamulang menuju Ciputat. Selain memenuhi trotoar dan badan jalan, sampah dalam tempat penampungan, seperti badan truk sampah, dibiarkan menumpuk begitu saja.
Tumpukan sampah ini tidak hanya menimbulkan bau tak sedap, air lindi (air dari sampah) memenuhi badan jalan, serta lalat dan belatung memenuhi sampah yang sudah membusuk tersebut.
Tumpukan sampah juga ditemukan di Pasar Ciputat. ”Sudah seminggu sampah tak diangkut,” kata Ahmad, pedagang sayuran yang memiliki kios tak jauh dari tumpukan sampah tersebut.
Tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Mujair, Lele, dan Rusa Raya. Sampah juga menumpuk di beberapa LPS liar di Jalan Cikini (Jurang Mangu), Nusa Jaya (Bintaro), Kampung Sawah, Pondok Ranji, KH Dewantara (Ciputat), Pondok Kacang (Pondok Aren), dan Jalan Serpong Raya. Serakan sampah terlihat di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, sampai sejumlah titik di Jalan Ciputat Raya.
Armada kurang
Pejabat Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan Joko Suryanto mengatakan, sampah yang kembali menumpuk di Kota Tangerang Selatan adalah akibat terbatasnya truk pengangkut.
”Armada yang kita miliki hanya sembilan unit. Armada bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta delapan unit,” kata Joko. Padahal, dalam sehari, warga Tangerang Selatan menghasilkan 80-100 kubik sampah.
”Petugas kebersihan sudah bekerja semaksimal mungkin mengatasi sampah dalam kondisi keterbatasan armada. Akan tetapi, karena produksi sampahnya terlalu banyak, masih ada sampah yang tetap saja tidak terangkut,” kata Joko.
Misalnya, lanjut Joko, sampah di Pasar Ciputat. ”Setiap hari, delapan rit truk yang mengangkut sampah di Pasar Ciputat. Yang membuang sampah di pasar itu bukan hanya pedagang pasar, melainkan juga masyarakat sekitarnya sehingga volume sampahnya terus bertambah banyak,” papar Joko. (PIN)
----------------------
Ini buktinya TANGSEL macam TONG SAMPAH tak bertuan :
http://www.facebook.com/album.php?aid=180343&id=824273705&ref=mf
Comments
Post a Comment